Kisah Haru Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza, Kapal Bocor dan BBM Jatuh

Wanda Hamidah, aktris sekaligus politisi asal Indonesia, menempuh perjalanan panjang bersama aktivis dari berbagai negara untuk menembus blokade Gaza, sebuah misi penuh rintangan dan ujian keteguhan.

Sejak meninggalkan pelabuhan Tunisia, dalam satu misi kemanusiaan Clobal Sumud Flotilla. Sebagai satu-satunya delegasi Indonesia, Wanda Hamidah ikut berlayar menuju Gaza. Namun perjalanan panjang itu penuh ujian. Kapal Kaiseer yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar, sementara cadangan BBM jatuh ke laut. Akhirnya, kapal harus menepi dan berlabuh darurat di Kelibia, Tunisia.

Tak butuh waktu lama setelah masalah BBM teratasi, pelayaran kembali dilanjutkan. Namun di tengah perjalanan, ujian lain datang kapal kembali bermasalah, air laut merembes masuk ke dalam lambung kapal. Sesaat suasana panik, namun akhirnya semua berusaha tenang dan menyerahkan segalanya kepada Allah.

Akhirnya, kapal berlabuh di Pelabuhan Portopala, Sisilia, Italia pada Sabtu (20/9/2025). Menurut Wanda Hamidah, karena hari itu bertepatan dengan hari libur, para aktivis penumpang kapal Kaiseer terpaksa bermalam sambil menunggu perbaikan dilakukan. Kondisi tersebut tidak mengurungkan semangatnya untuk tetap berlayar ke Gaza, para relawan bertekad bisa menyampaikan misi kemanusiaan untuk menembus blokade Gaza.

Melalui media sosial instagramnya @wandahamidahbsa, ibu dari empat orang anak ini, mengatakan sehari di Portopala, mekanik yang memperbaiki kapal Kaisser, disarankan untuk diperbaiki di atas laut. Sehingga para penumpang tinggal di Itali. Katanya bukan hanya kapal yang ditumpanginya, masih ada kapal lain seperti kapal Yaman, kapal Nusantara, dan Aladin yang baru mendarat karena kerusakan maupun untuk pengisian BBM.

‘Dengan kondisi ini, kami belum tahu nasib kami, apakah harus berlayar ke Gaza atau perjuangan kami berhenti disini,” katanya.

Diketahui bersama Wanda Hamidah meninggalkan Indonesia, bersama 33 delegasi menuju Tunisia akhir Agustus 2025 kemarin. Di sana mereka bergabung dengan sejumlah aktivis kemanusiaan dari 44 negara, untuk berlayar me

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *